Bersyukur minggu lalu sempet ngumpul lagi dengan beberapa teman lama. Temen- temen SMA yg lumayan lama g ktemu. Janjian ketemu jam 11 aq karetin (ups ralat..konotasinya negatif) aq ngaret mpe jam 12 lebih. Bukannya aq terinfeksi virus ibu- ibu PKK dalam bikin janji, tapi emang hari ada urusan yang harus aq dulukan. perjalanan gak bgitu lama karena penduduk solotiga bisa dihitung pake jari, gak pernah macet cuy. nyampe lokasi sasaran, udah terlihat biondi dengan gaya andalannya T-Shirt Casual,jeans, dipadu dengan topi dikepala. Jan org awam gak akan tau klo diem2 dia pegawai kantor pajak. lebih mirip pegawai "Bank Titil" yang narikin retribusi di pasar- pasar. Sosok yang lain adalah pepeng yang masih aja setia make jaket nogo ngolet buah karya seniman sinting IPA 6. lha gimana gak sinting? reseleting aja dibikin miring 50derajad. niatnya sih niru jaket branded ternama, tapi hasilnya malah jaket cacat pabrik. tapi nilai historis dari jaket itu begitu luar biasa. jalanan solotigo-klaten saksi bisunya. Well, penampakan sisanya adalah ibu- ibu iseng bawa gentong. Ipong dengan gaya dewasanya -padahal diawal dah nyebut ibu2- milih mengenakan jilbab merah, mungkin biar lebih "meriah euy". kok bawa gentong? wait, penglihatan emang sering salah. gak disangka gak diduga itu bajuri. masih setia dengan tas pinggang yang dibawa kemana2. dulu pernah aq tanya kenapa selalu pake tas pinggang? pgn ky ariel y? jawabane singkat "L*g*k, ki weteng dot!". aq sendiri hari itu datang "jemperan" dengan jeans yg lupa kapan terakhir kali dicuci. komplit dah perpaduan asal mix asal match dari kami berempat.
tidak banyak yg berubah dari mereka semua. sempet aku ngira dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan mengubah peringai urakan mereka. tapi aku salah total. korelasi pendidikan dengan urakan ternyata bernilai negatif. topik pembicaraan gak pernah berubah.klo pepeng, biondi, bajuri dan tentu saja aq, lebih antusias membahas bagian- bagian tubuh wanita. tak lupa pepeng menambahkan statement2 aneh bahasa gaul sopir2 truk. tak apalah, yang penting ngakak. klo ipong terlihat kadang menahan diri, agak jaim dia. bu bidan yang satu ini denger- denger akan segera mengakhiri karier melajangnya. so, dia gak lagi tertarik masalah2 teori kaya gitu. bentar lagi kan PKL dia. Bosen memanjakan piktor, pembicaraan melebar mengenai kuliah. tapi untuk yang satu ini gak pernah berjalan lama. gak tau kan apa yang terjadi klo kuli bangunan, tukang pajek, montir radio, dukun branak ma guru cabul ngobrol? gak pernah ada kesamaan coy. so ujung2nya pembicaraan beralih kembali ke topik semula.
satu yang paling aku benci dari reuni adalah waktu yang selalu ngajak sprint. gak kerasa udah jam 3 lebih. aq harus kembali lagi ke solo meneruskan perjuanganku jadi kuli bangunan. yang lain juga punya acara lagi. so, kita putuskan untuk menyudahi pertemuan jagoan dagel hari itu. walo singkat tetapi tetap bersyukur karena sempet ngumpul dengan temen2 lama. temen seperjuangan dulu yang pernah mengisi hari bersama- sama. walo formasi gak komplit minus no'e yg kata pepeng lagi "netek" ibunya, brigita yg g dapet kbrnya, momon yg narsis,ne'i yg jd mojang bandung, cuz yang jd aktivis, dan geng-geng dhemitters yang lain. selebihnya hari itu cukup mengobati rindu. rindu untuk seru2.
semoga masih akan datang kesempatan lain..
Amin..
Miss u all my friend.
Jiwa.Pamungkas
(NB:maaf klo byk ungkapan yg hiperbolis, mpama nyakitin y tolong dimaafin, nek gak mau maafin y terserah, nek rak trimo, "nglurug" aj ke Mbeji, Suruh. ty dmana rumah anake pak Narto guru, kita selesaikan dengan kekerasan. he..he.. bcanda.PISS)
tidak banyak yg berubah dari mereka semua. sempet aku ngira dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan mengubah peringai urakan mereka. tapi aku salah total. korelasi pendidikan dengan urakan ternyata bernilai negatif. topik pembicaraan gak pernah berubah.klo pepeng, biondi, bajuri dan tentu saja aq, lebih antusias membahas bagian- bagian tubuh wanita. tak lupa pepeng menambahkan statement2 aneh bahasa gaul sopir2 truk. tak apalah, yang penting ngakak. klo ipong terlihat kadang menahan diri, agak jaim dia. bu bidan yang satu ini denger- denger akan segera mengakhiri karier melajangnya. so, dia gak lagi tertarik masalah2 teori kaya gitu. bentar lagi kan PKL dia. Bosen memanjakan piktor, pembicaraan melebar mengenai kuliah. tapi untuk yang satu ini gak pernah berjalan lama. gak tau kan apa yang terjadi klo kuli bangunan, tukang pajek, montir radio, dukun branak ma guru cabul ngobrol? gak pernah ada kesamaan coy. so ujung2nya pembicaraan beralih kembali ke topik semula.
satu yang paling aku benci dari reuni adalah waktu yang selalu ngajak sprint. gak kerasa udah jam 3 lebih. aq harus kembali lagi ke solo meneruskan perjuanganku jadi kuli bangunan. yang lain juga punya acara lagi. so, kita putuskan untuk menyudahi pertemuan jagoan dagel hari itu. walo singkat tetapi tetap bersyukur karena sempet ngumpul dengan temen2 lama. temen seperjuangan dulu yang pernah mengisi hari bersama- sama. walo formasi gak komplit minus no'e yg kata pepeng lagi "netek" ibunya, brigita yg g dapet kbrnya, momon yg narsis,ne'i yg jd mojang bandung, cuz yang jd aktivis, dan geng-geng dhemitters yang lain. selebihnya hari itu cukup mengobati rindu. rindu untuk seru2.
semoga masih akan datang kesempatan lain..
Amin..
Miss u all my friend.
Jiwa.Pamungkas
(NB:maaf klo byk ungkapan yg hiperbolis, mpama nyakitin y tolong dimaafin, nek gak mau maafin y terserah, nek rak trimo, "nglurug" aj ke Mbeji, Suruh. ty dmana rumah anake pak Narto guru, kita selesaikan dengan kekerasan. he..he.. bcanda.PISS)