Pamungkas.id - Mendesain Pondasi memberikan tantangan tersendiri untuk para Engineer Sipil. Mengingat begitu pentingnya elemen pondasi terhadap kehandalan konstruksi secara keseluruhan. Di tambah begitu banyaknya faktor yang tidak bisa terukur secara pasti umumnya yang berkaitan dengan tanah.
Di kesempatan sebelumnya saya pernah mengulas salah satu software untuk mendesain pondasi yaitu Allpile. Setelah anda mengenal sekilas tentang Allpile, maka kesempatan kali ini saya akan sedikit mengulas cara memakai software tersebut. Software ini lumayan simpel namun dapat diandalkan.
Untuk mempermudah, maka saya akan langsung dengan contoh kasus. Pada Contoh kali ini sofware Allpile digunakan untuk desain:
- Type pondasi : driven pile
- Diameter : 400 mm
- length : 20 m
Pertama kali yang dilakukan adalah mengisi informasi tentang pekerjaan. hal ini penting agar dapat menjadi record dan memudah kita untuk desain serupa di masa datang. Selanjutnya pilih Pile type. Allpile menyediakan lumayan banyak tipe pile, untuk kali ini digunakan Driving Concrete Pile atau tiang pancang. Pilih juga satuan yang digunakan English atau metric.
Berikutnya adalah bagian Pile Profile. Isikan Panjang pile pada Pile length, kedalaman pancang di Top height. kemiringan permukaan tanah di surface Angle. Untung pancang miring maka masukkan parameter Batter Angle. Untuk mempermudah pengisian parameter, maka perhatikan ilustrasi yang tersedia. Isikan Pile Length: 20, top height: –2.0.
Berikutnya adalah Pile Properties. isikan properties pile yang digunakan. Apabila anda klik di bagian Pile data Input (Click to open) maka jendela Pile Section Screen akan terbuka.
Shape dipilih circle, Outside= concrete (smooth), inside=hollow, width=40 cm klik tanda kalkulator maka perimeter dimensi lain otomatis terisi. klik Apply. lalu isi Zp-m = 0. Berikutnya klik Add Tip Section untuk parameter ujung pile.
Berikutnya adalah Load and Group, yang berisi pembebanan yang dipakai. Pembebanan dapat anda pilih untuk single pile atau group pile. jangan lupa type pile head treatment yang dipakai. untuk contoh kali ini digunakan fixed head maka beban yang dibutuhkan hanya beban vertikal dan horizontal (Momen=0).
Berikutnya adalah bagian yang paling penting yaitu Soil Properties. isikan data tanah sesuai hasil penyelidikan tanah yang telah dilakukan, termasuk muka air tanah (water table).
Bagian terakhir adalah Advanced Page. anda dapat memasukkan kondisi zero skin friction atau zero tip resistance tergantung kondisi pile yang di desain. Bagian ini juga berisi Safety Factor yang digunakan.
Input data telah selesai dilakukan maka saatnya mengeluarkan output desain.Klik tombol Vertical maka jendela Vertical Analysis Result akan keluar. hasil output berupa kapasitas pile ultimate, serta grafik soil stress dan settlement otomatis di dapat. juga beberapa data lain. begitu pula untuk Horizontal
Demikian tutorial singkat mengenai pemakaian software Allpile. Relatif sederhana, hanya saja saran saya adalah agar lebih cermat dalam pengisian parameter, terutama parameter tanah serta intepretasi hasil output software. Engineer bertanggung jawab penuh terhadap judgement yang dilakukan.
Output dari AllPile ini dapat anda bandingkan dengan spesifikasi tiang pancang yang ada di lapangan untuk mengetahui pancang masih aman atau tidak menerima beban. sebagai contoh dapat anda gunakan spesifikasi tiang pancang Wika berikut ini:
Mungkin belum terlalu lengkap, diskusi lebih lanjut amat sangat saya harapkan, Silahkan Kontak atau tinggalkan Komentar. Terimakasih..Output dari AllPile ini dapat anda bandingkan dengan spesifikasi tiang pancang yang ada di lapangan untuk mengetahui pancang masih aman atau tidak menerima beban. sebagai contoh dapat anda gunakan spesifikasi tiang pancang Wika berikut ini:
@cocoricodisko